Pengertian Plasmolisis
Plasmolisis
adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan. Plasmolisis
terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi
(hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor,
menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini
layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis:
tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel
terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan
membran.
Plasmolisis
hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya
terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan
bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali
menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna
sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
Contoh
plasmolisis dalam kehidupan sehari-hari antara lain, jika kita merendam wortel ke
dalam larutan garam 10 % maka sel-selnya akan kehilangan rigiditas
(kekakuannya). Hal ini disebabkan potensial air dalam sel wortel tersebut lebih
tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari
dalam sel akan keluar ke dalam larutan tersebut. Jika diamati dengan mikroskop
maka vakuola sel-sel wortel tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut
dan membran sel akan terlepas dari dindingnya.
Pengertian Deplasmolisis
Deplasmolisis
merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma
yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan
diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga
tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan
menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga
akan melekat kembali pada dinding sel.
Contoh
deplasmolisis dalam kehidupan sehari-hari antara lain, penyerapan air dan
mineral dalam tanah oleh akar tanaman. Akar mempunyai fungsi penyerapan dan
penyimpanan. Tumbuhan memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan
melalui akarnya. Akar menyerap air dari lingkungan sekitarnya secara osmosis.
Akar juga menyerap menyerap mineral dari lingkungan sekitarnya bersama dengan penyerapan
air. Air masuk kedalam akar melalui rambut-rambut akar. Rambut akar akan
meningkatkan luas permukaan akar dan dapat meningkatkan jumlah air yang di
serap atau di ambil oleh tumbuhan. Air yang ada ditanah masuk karena adanya
perbedaan konsentrasi air dan akan masuk melalui akar dan akan melewati
Epidermis – korteks – endodermis – perisikel – xylem.
Penyerapan air oleh akar
terjadi melalui mekanisme perbedaan tekanan antara sel-sel akar dan air tanah.
Ketika tekanan bagian dalam sel-sel akar lebih rendah dari tekanan di luar,
tumbuhan memasukkan air dari luar. Jadi, sel-sel akar mengambil air dari luar
tidak setiap saat dan terus menerus, melainkan hanya ketika sel-sel tersebut
memerlukannya. Penentu terpenting yang memunculkan keadaan ini adalah besarnya
tekanan yang dihasilkan oleh air di dalam akar. Tekanan ini harus
diseimbangakan dengan keadaan di luar. Agar hal ini terjadi, tumbuhan harus
mengambil air dari luar ketika tekanan di dalam mengalami penurunan. Tatkala
hal sebaliknya terjadi, yaitu ketika tekanan di dalam lebih tinggi daripada
keadaan di luar, tumbuhan mengeluarkan air dari dalam dirinya melalui daunnya
(bukan melalui akarnaya) dengan cara penguapan untuk menjadikan tekanan itu
seimbang kembali.
Destiani,
Desi. 2011. Contoh Peristiwa Osmosis
.
akses: 29 Oktober 2013 Pukul 18.30.
Anonim.
2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar.
Surabaya: UNESA Unipress.
Anonim.
2012. Pengertian Plasmolisis dan
Deplasmolisis.
http://www.wikipedia.com. Tanggal akses: 29
Oktober 2013 Pukul 18.15.
terima kasih :)
BalasHapus