LAPORAN
PRAKTIKUM
GELOMBANG DAN
OPTIK
“CERMIN CEKUNG”
Disusun
Oleh :
Kelompok
4
Shantie
Pramitha Agyofannyngrum (13030654042/
PIB 13)
Devi
Nadiya W (13030654062/
PIB 13)
Tryas
Ngudi Lestari (13030654075/
PIB 13)
PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
2015
ABSTRAK
JARAK FOKUS CERMIN CEKUNG
Pada
hari kamis tanggal 10 desember 2015 kami melakukan praktikum dengan judul jarak
focus cermin cekung dengan rumusan masalah Bagaimana menentukan jarak
fokus cermin cekung, dengan tujuan menentukan jarak fokus cermin cekung, dengan
hipotesis yaitu jika jarak benda terhadap cermin berubah maka jarak fokus benda
tidak berubah. Cermin cekung ialah cermin yang berbentuk lengkung seperti bagian
tengah bola yang dibelah menjadi dua bagian. Cermin cekung bersifat
mengumpulkan cahaya (konvergen), artinya jika berkas cahaya sejajar melalui
suatu permukan cermin cekung, berkas cahaya tersebut akan dipantulkan melalui
satu titik yang sama. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat dan
bahan yaitu lilin, korek, satu set tempat cermin, layar. Variabel yang
digunakan yaitu kontrol jenis cermin, manipulasi yaitu jarak benda terhadap
cermin, variabel respon jarak bayangan. Hasil praktikum didapatan hasil
berturut-turut dengan jarak cermin terhadap benda 5,5 , 6,0 ,6,5, 7,0, 7,5,
8,0, 8,5, 9,0, 9,5, 10 yaitu 39,5, 30,5, 25,0, 19,0, 15,0, 12,0, 11,0, 10,0, 9,0, 8,8. jarak
bayangan yang terbentuk berbanding terbalik dengan jarak benda, semakin
besar jarak benda dari cermin cekung semakin kecil jarak bayangan yang
terbentuk pada layar. Berdasarkan data yang di dapat jarak fokus berdasarkan
hasil perhitungan didapatkan berturut-turut yaitu 4,83, 5,01, 5,16, 5,11, 5,00, 4,95, 4,79, 4,73, 4,62, dan 4,68.
Berdasarkan data yang didapat jarak fokus ada yang tidak sesuai dengan jarak
fokus lensa yaitu 5,0 cm ketidak sesuaian tersebut dapat dikarenakan beberapa
faktor pertama cermin yang digunakan kurang layak lagi (mungkin sudah terlalu
lama) sehingga praktikan sangat sulit menemukan bayangan lilin yang terbentuk
pada layar, kedua karena kecepatan angin yang tinggi di sekitar ruangan (karena
saat melakukan praktikum tempat yang digunakan tepat didekat AC) sehingga membuat
bayangan yang terbentuk menjadi kurang fokus dan jelas, ketiga karena kurang
telitinya praktikan dalam membaca skala penggaris pada percobaan.pada
praktikum ini didapatkan taraf ketelitian sebesar 97,8%,
sehingga dapat dikatakan bahwa hasil percobaan kami valid.
Kata kunci : Jarak fokus cermin, cermin cekung
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...........................................................................................1
ABSTRAK...........................................................................................................2
DAFTAR
ISI........................................................................................................3
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang...............................................................................5
1.2. Rumusan
Masalah..........................................................................5
1.3.
Tujuan............................................................................................5
1.4. Hipotesis........................................................................................5
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Cermin Cekung...........................................................6
2.2.
Bagian
– Bagian Cermin Cekung.................................................7
2.3. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung...................................7
2.5. Pembentukan Bayangan (Dua Sinar Istimewa)...........................10
2.6. Pembentukan Bayangan (Tiga Sinar Istimewa)...........................12
BAB
III METODE PERCOBAAN
3.1. Jenis
Percobaan............................................................................13
3.2. Alat dan
Bahan............................................................................13
3.3.
Waktu dan
Tempat.......................................................................13
3.4. Rancangan
Percobaan..................................................................14
3.5. Variabel
Percobaan dan Definisi Operasional Variabel...............14
3.6. Prosedur Percobaan......................................................................14
3.7.
Alur Percobaan..............................................................................15
BAB
IV DATA DAN ANALISIS
4.1. Data..............................................................................................16
4.2.
Analisis.........................................................................................16
4.3.
Pembahasan..................................................................................17
BAB
V PENUTUP
5.1. Kesimpulan...................................................................................20
5.2.
Saran.............................................................................................20
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................21
TARAF
KETELITIAN........................................................................................22
LAMPIRAN
FOTO.............................................................................................23
LAMPIRAN
HITUNG........................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Cermin cekung adalah
cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya permukaannya berupa cekungan, dan
berupa bagian dalam dari sebuah bola. Cermin
cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya)
misalnya pada lampu senter, lampu sepeda,
lampu mobil dan alat-alat kerja yang dimiliki oleh para dokter. Bayangan yang dihasilkan nyata atau maya. Cermin cekung bersifat
mengumpulkan sinar pantul (konvergen). Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan
pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik, yang
dinamakan titik api atau titik fokus (F). Cermin
cekung di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif. Pada cermin cermin terdapat sinar-sinar
istimewa yang melalui titik focus kemudian akan dipantulkan menjadi bayangan.
Titik fokus akan selalu sama walaupun jarak benda digeser geser. Oleh karena itu, kami
melakukan percobaan ini untuk membuktikan hal tersebut dan untuk menentukan
jarak fokus cermin cekung.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana menentukan jarak fokus cermin
cekung?
1.3.
Tujuan
Tujuan dari percobaan ini
adalah untuk menentukan jarak fokus cermin cekung.
1.4.
Hipotesis
Jika
jarak benda terhadap cermin berubah maka jarak fokus benda tidak berubah.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.
Pengertian
Cermin Cekung
Cermin cekung
adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya permukaannya berupa
cekungan, dan berupa bagian dalam dari sebuah bola. Cermin cekung biasa digunakan sebagai
reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada lampu senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat-alat kerja yang dimiliki oleh para dokter.
Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya.
Penggunaan cermin cekung salah satu contohnya lagi adalah bila hendak mengamati
kulit wajah anda lebih jelas dan detail, dekatkan wajah anda pada permukaan
cermin cekung yang memantulkan cahaya hingga bayangan wajah anda tampak lebih
besar dan pori kulit wajah dapat dilihat dengan jelas. Bayangan wajah anda
tampak lebih besar daripada wajah anda karena cermin cekung memperbesar
bayangan wajah, di mana hal ini terjadi ketika jarak wajah anda dari cermin
cekung lebih kecil daripada panjang fokus cermin cekung.
Ciri-ciri dari cermin cekung adalah melengkung ke dalam, bagian pinggirnya
tebal,sedangkan bagian tengahnya tipis, dapat mengumpulkan berkas sinar, titik kumpulnya disebut titik focus
yang bernilai positif, memiliki sinar istimewa.
Cermin cekung
bersifat mengumpulkan sinar pantul (konvergen). Ketika sinar-sinar sejajar
dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik,
yang dinamakan titik api atau titik fokus (F). Sifat – sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin cekung : Maya, sama tegak dan diperbesar. Titik
fokus pada cermin cekung dapat dicari melalui persamaaan:
Perbesaran pada
cermin cekung sesuai dengan persamaan:
Dengan : f = fokus
R = jari-jari kelengkungan
S = jarak benda
S’ = jarak bayangan
M = perbesaran
h = tinggi benda
2.2. Bagian – Bagian Cermin Cekung
Sumber: http://diam2belajar.blogspot.com/2013/06/penjelasan-cermin-cekung.html
Keterangan:
M : Titik pusat kelengkungan cermin.
M : Titik pusat kelengkungan cermin.
F : Titik fokus.
O : Titik pusat permukaan
cermin.
OF : Jarak fokus, panjangnya ½
jari-jari kelengkungan cermin (f).
OM: Sumbu utama
R1, R2, dan R3 : Ruang di depan
cermin.
R4 : Ruang di belakang cermin.
2.3. Pemantulan
Cahaya Pada Cermin Cekung
Garis PA yang
melewati pusat bola dan tegak lurus terhadap permukaan adalah sumbu utama
cermin. Jika cahaya dipantulkan dari sisi dalam bola, maka cermin tersebut
disebut cermin cekung. Sebaliknya jika cahaya dipantulkan dari sisi luar bola,
maka cermin tersebut disebut cermin cembung. Cermin cekung bersifat
konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama
dipantulkan mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus. Cermin cekung
di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif.
Gambar 2 Pemantulan cahaya pada cermin cekung
Sumber: http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html
Pada gambar di atas di lukiskan cermin cekung. Titik M di
sebut titik pusat kelengkungan cermin dan titik O di sebut vertex. Garis yang
melalui titik O dan M di sebut sumbu utama cermin. Jika sinar datang tidak
terlalu jauh dari sumbu utama sehingga titik A dekat dengan titik B, maka FA
dan MF mendekati nilai FO. Karena MF = OF maka :
dengan f adalah
jarak fokus cermin.
a. Sinar istimewa 1 :
Gambar 3 Sinar datang sejajar sumbu utama
Sumber:http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html
Sinar 1 atau berkas cahaya 1 yang datang menuju cermin cekung
digambarkan sejajar dengan sumbu utama dan
menyinggung ujung atas benda, lalu dipantulkan oleh cermin cekung di mana
berkas cahaya pantulan tersebut harus melewati titik fokus (f). Sinar
datang dan sinar pantul yang digambarkan harus memenuhi hukum pemantulan cahaya,
di mana sudut datang sama dengan sudut pantul.
b. Sinar istimewa 2 :
Gambar 4. Sinar datang
melalui titik focus
Sumber:http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html
Sinar 2 atau berkas cahaya 2 yang datang menuju cermin cekung
digambarkan harus melewati titik fokus dan
menyinggung ujung atas benda, lalu dipantulkan oleh cermin cekung di mana
berkas cahaya pantulan tersebut harus sejajar sumbu utama. Sinar datang dan
sinar pantul yang digambarkan harus memenuhi hukum pemantulan cahaya, di mana sudut datang sama dengan
sudut pantul.
c.
Sinar istimewa 3 :
Gambar 5. Sinar
datang menuju pusat kelengkungan
Sumber:http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html
Sinar 3 atau berkas cahaya 3 yang datang menuju cermin cekung
digambarkan harus melewati titik pusat kelengkungan cermin (R)dan menyinggung ujung
atas benda, lalu dipantulkan oleh cermin cekung di mana berkas cahaya pantulan
tersebut berhimpit dengan berkas cahaya datang. Sinar datang dan sinar pantul yang
digambarkan harus memenuhi hukum pemantulan cahaya, di mana sudut datang sama dengan
sudut pantul. Jika berkas cahaya datang berhimpit dengan berkas cahaya pantul
maka berkas cahaya pasti tegak lurus (90o) dengan
permukaan cermin cekung yang dilewati berkas cahaya sehingga sudut datang 90o sama
dengan sudut pantul 90o.
2.5.
Pembentukan
Bayangan (Dua Sinar Istimewa)
Pembentukan bayangan benda dapat digambarkan menggunakan
hanya dua berkas cahaya, sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah. Jika
menggunakan dua berkas cahaya atau dua sinar istimewa maka terdapat tiga
kemungkinan gambar pembentukan bayangan.
Sinar istimewa
1 dan 2 :
Gambar 6. Pembentukan Bayangan melalui sinar istimewa 1 dan 2
Sumber: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.htm
Sinar istimewa 1
dan 3 :
Gambar 7. Pembentukan
Bayangan melalui sinar istimewa 1 dan 3
Sumber: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.htm
Sinar istimewa 2
dan 3 :
Gambar 8. Pembentukan Bayangan melalui sinar istimewa 2 dan 3
Sumber: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.html
Gambar pembentukan bayangan benda menggunakan hanya dua
berkas cahaya perlu disesuaikan juga dengan jarak benda dari cermin cekung.
Jika jarak benda dari cermin cekung seperti pada gambar di atas maka terdapat
tiga cara menggambar pembentukan bayangan menggunakan hanya dua berkas cahaya.
Apabila jarak benda dari cermin cekung berbeda dengan gambar di atas, misalnya
benda berada di antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan, maka belum
tentu terdapat tiga cara menggambar pembentukan bayangan, mungkin hanya ada dua
cara menggambar.
Jika anda menggambar pembentukan bayangan oleh cermin cekung,
anda dapat memilih salah satu cara dan tidak perlu menggunakan dua atau tiga
cara.
2.6.
Pembentukan
Bayangan (Tiga Sinar Istimewa)
Pembentukan bayangan benda dapat digambarkan menggunakan tiga
berkas cahaya atau tiga sinar istimewa, sebagaimana ditunjukkan gambar di
bawah.
Gambar
9. Pembentukan Bayangan menggunakan 3
berkas cahaya
Sumber: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.html
Apabila jarak benda dari cermin cekung tidak seperti pada
gambar di atas, misalnya benda berada di antara cermin cekung dan titik fokus,
atau benda berada di antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan cermin
cekung, maka belum tentu pembentukan bayangan benda dapat digambarkan
menggunakan tiga kemungkinan atau tiga cara seperti gambar di atas. Bisa saja
hanya terdapat dua kemungkinan atau dua cara menggambar pembentukan bayangan.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Jenis Percobaan
Jenis
praktikum yang kami lakukan berupa eksperimen. Hal ini dikarenakan pada
kegiatan praktikum melakukan proses eksperimen terhadap titik fokus cermin
cekung.
3.2. Alat dan Bahan
a. Cermin
cekung dengan penumpu 1
Buah
b. Lilin 1
Buah
c. Kertas 1
Buah
d. Tempat
lilin 1
Buah
e. Korek
api 1
Buah
3.3.
Waktu dan Tempat
a.
Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari
Rabu, 9 Desember 2015 pukul 09.40
WIB – selesai.
b.
Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di
laboratorium Prodi Pendidikan IPA Universitas Negeri Surabaya. 3.4. Rancangan Percobaan
Gambar Rancangan Percobaan Cermin Cekung
3.5.
Variabel dan Devinisi Operasional
Variabel
a. Variabel
kontrol : Jenis cermin
Definisi
operasional : Jenis cermin yang digunakan
yaitu cermin cekung
b. Variabel
manipulasi : Jarak cermin dengan benda (s0)
Definisi
operasional : Pada percobaan ini
menggunakan jarak cermin
dengan benda (s0)
sebesar 5,5cm, 6cm, 6,5cm,
7cm, 7,5cm, 8cm, 8,5cm, 9cm, 9,5cm, 10cm
c. Variabel
respon : Jarak bayangan dan jarak fokus
Definisi
operasional : Respon yang didapatkan dari percobaan ini adalah
jarak bayangan dan jarak fokus. Jarak
bayangan
diukur dari jarak
bayangan dengan cermin cekung
dan jarak fokus
diukur setengah dari jari-jari
kelengkungan
cermin atau dengan mengginakan
persamaan 1 / f =
1/s + 1/s'
3.6.
Prosedur Percobaan
Prosedur kerja praktikum kami adalah sebagai berikut:
a. Merancang percobaan seperti
rancangan percobaan
b. Meletakkan lilin sesuai dengan
manipulasi jarak yang diinginkan
c. Mengukur jarak lilin yang diletakkan
d. Melihat bayangan yang terbentuk
dalam layar
e. Mengukur jarak bayangan yang
terbentuk dengan cermin cekung
f. Mengulangi percobaan dengan jarak
lilin yang berbeda sebanyak 10 kali
3.7.
Alur Kerja
BAB IV
DATA,
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
4.1.
Data
Dari
percobaan cermin cekung yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel
4.1. Data hasil percobaan cermin cekung.
Percobaan ke-
|
(s ± 0,1) cm
|
(s’ ± 0,1) cm
|
f (cm)
|
1
|
5,5
|
39,5
|
4,83
|
2
|
6,0
|
30,5
|
5,01
|
3
|
6,5
|
25,0
|
5,16
|
4
|
7,0
|
19,0
|
5,11
|
5
|
7,5
|
15,0
|
5,00
|
6
|
8,0
|
12,0
|
4,95
|
7
|
8,5
|
11,0
|
4,79
|
8
|
9,0
|
10,0
|
4,73
|
9
|
9,5
|
9,0
|
4,62
|
10
|
10,0
|
8,8
|
4,68
|
Keterangan
f cermin cekung = 5,0 cm
f rata-rata = 4,89 cm
4.2.
Analisis
Berdasarkan
data yang diperoleh dari percobaan cermin cekung dengan menggunakan fokus
cermin cekung yaitu 5 cm dengan memanipulasi jarak benda dalam percobaan
sebanyak 10 kali pengulangan.Dari hasil percobaan diperoleh besar nilai s
(jarak benda) dan s’ (jarak bayangan), dimana hasil percobaan menunjukkan
semakin besar s (jarak benda) maka s’ (jarak bayangan) semakin kecil. Hasil
tersebut akan digunakan untuk memperoleh focus cermin melalui perhitungan
dengan menggunakan persamaan . Dari
hasil perhitungan diperoeh nilai fokus yang berbeda-beda, dimana rata-ratanya
sebesar 4,89 cm. Sehingga dari hasil perhitungan yang kami peroleh dengan
hipotesis yang kami sampaikan kurang sesuai karena pada hasil percobaan yang
kami lakukan diperoleh hasil, dimana semakin besar jarak benda maka jarak
bayangannya semakin kecil dan besar fokus hampir sama pada setiap praktikum
dengan manipulasi jarak.
4.3.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil percobaan cermin cekung dengan fokus cermin
cekung 5 cm didapatkan jarak bayangan serta jarak fokus yang
berbeda-beda. Dari kelima percobaan yang dimanipulasi jarak bendanya diperoleh
hasil bahwa jarak bayangan yang terbentuk berbanding
terbalik dengan jarak benda, semakin besar jarak benda dari cermin cekung
semakin kecil jarak bayangan yang terbentuk pada layar. Hal
tersebut sudah sesuai dengan teori dimana untuk memperoleh nilai fokus yang
konstan (hampir sama) maka jarak benda dan jarak bayangan hasilnya akan
berbanding terbalik. Namun hasil yang kami peroleh ini kurang sesuai dengan
hipotesis awal yang kami sampaikan bahwa semakin besar jarak benda jarak fokus
juga akan semakin besar, karena seharusnya jarak fokus akan tetap sama walaupun
jarak benda diubah-ubah karena jenis cermin yang digunakan sama maka fokusnya
tidak akan berubah.
Untuk
sifat bayangan yang terbentuk dari percobaan cermin cekung dengan fokus cermin
cekung 5 cm yaitu nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan lilin yang terbentuk tidak
terlihat jelas di layar dan tidak fokus, bentuknya terbalik dan diperbesar, hasil ini sudah sesuai dengan teori
bahwa bayangan nyata tidak
dapat ditangkap layar, namun dapat langsung dilihat oleh mata seperti bayangan
pada cermin datar. Hasil percobaan ini di dukung
oleh teori yang mengatakan bahwa bayangan benda yang diletakkan diantara f dan
M memiliki sifat nyata, terbalik dan diperbesar.Hal ini menunjukkan bahwa
percobaan yang telah dilakukan sudah sesuai dengan teori.
Berdasarkan
perhitungan dengan rumus diperoleh
jarak fokus yang berbeda-beda dan terdapat beberapa hasil
yang jauh dari fokus cermin cekung yaitu 5 cm. Seharusnya hasil yang diperoleh
antara fokus perhitungan dengan fokus cermin cekung harusnya hampir sama (tidak
jauh berbeda). Hasil yang hampir sama hanya pada percobaan ke-2, ke-5 dan ke-6.
Untuk percobaan lainnya hasilnya cukup jauh berbeda dengan fokus cermin cekung.
Gambar
4.1 Grafik hubungan jarak benda dengan jarak
bayangan.
Gambar
4.2 Grafik hubungan jarak benda dengan jarak fokus
cermin cekung.
Dari data
dan grafik 4.1 diatas
menunjukkan bahwa semakin besar jarak benda maka jarak bayangan semakin besar pula. Hal ini sesuai dengan
teori bahwa semakin besar jarak benda maka jarak bayangannya semakin besar.
Sedangkan untuk grafik 4.2 hasil yang diperoleh seperti yang dijelaskan diatas,
bahwa hasil ini kurang sesuai dengan teori. Karena secara teori fokus cermin
cekung tidak berpengaruh terhadap jarak benda.
Dari percobaan tersebut
diperoleh taraf ketidakpastian dan taraf ketelitian dari percobaan dimana taraf
ketelitian yang diperoleh yaitu sebesar 97,8%. Hasil taraf ketelitian yang
diperoleh menunjukkan hasil percobaan yang kami lakukan sudah hampir sesuai
secara teori karena taraf ketelitian yang kami peroleh mendekati 100%.
Hal yang
menyebabkan adanya perbedaan antara hasil percobaan dengan teori dapat
disebabkan oleh beberapa faktor misalnya pertama karena cermin yang digunakan kurang
layak lagi (mungkin sudah terlalu lama) sehingga praktikan sangat sulit
menemukan bayangan lilin yang terbentuk pada layar, kedua karena kecepatan angin
yang tinggi di sekitar ruangan (karena saat melakukan praktikum tempat yang
digunakan tepat didekat AC) sehingga membuat bayangan yang terbentuk menjadi
kurang fokus dan jelas, ketiga karena kurang telitinya praktikan dalam membaca
skala penggaris pada percobaan. Karena dibuktikan bahwa pada percobaan ke-2,
ke-5 dan ke-6 bisa dikatakan hampir sesuai secara teori.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan maka dapat
kami ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Jarak fokus lensa walaupun jarak benda terhadap lensa
berubah namun jarak fokusnya tidak berubah. Pada percobaan yang telah dilakukan
jarak fokus cermin berubah hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu cermin
yang tidak layak, faktor pendingin ruangan sehingga sulit untuk mengamati
bayangan lilin yang ada di layar dan kekurang telitian pengamat dalam mengamati
skala.
2. Hubungan antara jarak benda dengan jarak bayangan
yaitu berbanding terbalik dimana semakin besar jarak bayangan maka semakin
kecil jarak bayangan yang terbentuk pada layar.
3. Sifat bayangan yang terbentuk dari percobaan cermin
cekung yaitu nyata, terbalik dan diperbesar.
5.2.
Saran
Pada percobaan jarak fokus cermin cekung
ini diharapkan dilakukan dengan kondisi ruangan yang gelap sehingga bayangan
dapat terlihat pada cermin, selain itu diharapkan pendingin ruangan di matikan
sehinga api dari lilin tersebut dapat fokus dan bayangan yang terbentuk
terlihat jelas dan tidak blur.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2012. Pemantulan
Cahaya Pada Cermin
Cekung (Online). (Diakses melalui:http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html,
pada 12 Desember 2015).
Anonim.2013. Penjelasan Cermin Cekung (Online). (Diakses melalui:
http://diam2belajar.blogspot.com/2013/06/penjelasan-cermin-cekung.html, pada 12 Desember 2015).
Anonim.2013. Sinar Istimewa Cermin Cekung (Online). (Diakses
melalui: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.htm, pada 12 Desember 2015).
Anonim.2013. Cermin Datar,
Cermin Cekung, Dan Cermin Cembung. (Online). (Diakses
melalui: http://rumushitung.com/2013/03/10/cermin-datar-cermin-cekung-cermin-cembung/, pada 12 Desember 2015).
Feed.2014. Pengertian Cermin
dan Jenis Cermin. (Online). (Diakses melalui: http://www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-cermin-dan-jenis-cermin.html, pada 12 Desember 2015)
Kurniawati,
Suci. 2013. Pembentukan Bayangan Pada Cermin. (Online). (Diakses melalui: http://kurniawatisuci.blogspot.com/2013/05/pembentukan-bayangan-pada-cermin.html, pada 12 Desember 2015).
Risal, Muhammad. 2013. Cermin
Cekung dan Sifat Bayangan. (Online). (Diakses melalui: http://www.rumus-fisika.com/2013/03/cermin-cekung-dan-sifat-bayangan.html, pada 12 Desember
2015).
Supena. 2013. Menentukan
Jarak Fokus dan Jarak Benda. (Online). (Diakses
melalui: http://ipaedukasi-supena.blogspot.com/2013/08/menentukan-jarak-fokus-jarak-benda-dan_8.html, pada 12 Desember 2015).
TARAF KETELITIAN
No.
|
s (cm)
|
s’ (cm)
|
f (cm)
|
f (cm)
|
Ketidakpastian
x 100%
|
Taraf Ketelitian
|
1.
|
5,5
|
39,5
|
5
|
4,83
|
96,5%
|
|
2.
|
6
|
30,5
|
5
|
5,01
|
99,8%
|
|
3.
|
6,5
|
25
|
5
|
5,16
|
96,9%
|
|
4.
|
7
|
19
|
5
|
5,11
|
97,8%
|
|
5.
|
7,5
|
15
|
5
|
5,00
|
100%
|
|
6.
|
8
|
12
|
5
|
4,8
|
95,8%
|
|
7.
|
8,5
|
11
|
5
|
4,79
|
95,6%
|
|
8.
|
9
|
10
|
5
|
4,73
|
94,3%
|
|
9.
|
9,5
|
9
|
5
|
4,62
|
91,8%
|
|
10.
|
10
|
8,8
|
5
|
4,68
|
97,3%
|
|
f
rata-rata
|
4,87
|
LAMPIRAN
FOTO
Jarak lensa ke benda 5,5 cm
|
Jarak lensa ke benda 6 cm
|
Jarak lensa ke benda 6,5 cm
|
Jarak lensa ke benda 7 cm
|
Jarak lensa ke benda 7,5 cm
|
Jarak lensa ke benda 8 cm
|
Jarak lensa ke benda 8,5 cm
|
Jarak lensa ke benda 9 cm
|
Jarak lensa ke benda 9,5 cm
|
Jarak lensa ke benda 10 cm
|
LAMPIRAN HITUNG
1)
Percobaan 1 dengan jarak lensa ke benda 5,5 cm dan jarak bayangan 39,5 cm
= +
=
2)
Percobaan 2 dengan jarak lensa ke benda 6 cm dan
jarak bayangan 30,5 cm
= +
=
3)
Percobaan 3 dengan jarak lensa ke benda 6,5 cm dan
jarak bayangan 25 cm
= +
=
4)
Percobaan 4 dengan jarak lensa ke benda 7 cm dan
jarak bayangan 19 cm
= +
=
5)
Percobaan 5 dengan jarak lensa ke benda 7,5 cm dan jarak bayangan 15 cm
= +
=
6)
Percobaan 6 dengan jarak lensa ke benda 8 cm dan
jarak bayangan 12 cm
= +
=
7)
Percobaan 7 dengan jarak lensa ke benda 8,5 cm dan
jarak bayangan 11 cm
= +
=
8)
Percobaan 8 dengan jarak lensa ke benda 9 cm dan
jarak bayangan 10 cm
= +
=
9)
Percobaan 9 dengan jarak lensa ke benda 9,5 cm dan
jarak bayangan 9 cm
= +
=
10)
Percobaan 10 dengan jarak lensa ke benda 10 cm dan
jarak bayangan 8,8 cm
= +
=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar