Kamis, 17 Desember 2015

Laporan GO Cermin Cekung


LAPORAN PRAKTIKUM
GELOMBANG DAN OPTIK
CERMIN CEKUNG


Logo unesa.png


Disusun Oleh :
Kelompok 4
Shantie Pramitha Agyofannyngrum               (13030654042/ PIB 13)
Devi Nadiya W                                               (13030654062/ PIB 13)
Tryas Ngudi Lestari                                        (13030654075/ PIB 13)




PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015




ABSTRAK

JARAK FOKUS CERMIN CEKUNG

Pada hari kamis tanggal 10 desember 2015 kami melakukan praktikum dengan judul jarak focus cermin cekung dengan rumusan masalah Bagaimana menentukan jarak fokus cermin cekung, dengan tujuan menentukan jarak fokus cermin cekung, dengan hipotesis yaitu jika jarak benda terhadap cermin berubah maka jarak fokus benda tidak berubah. Cermin cekung ialah cermin yang berbentuk lengkung seperti bagian tengah bola yang dibelah menjadi dua bagian. Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen), artinya jika berkas cahaya sejajar melalui suatu permukan cermin cekung, berkas cahaya tersebut akan dipantulkan melalui satu titik yang sama. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan yaitu lilin, korek, satu set tempat cermin, layar. Variabel yang digunakan yaitu kontrol jenis cermin, manipulasi yaitu jarak benda terhadap cermin, variabel respon jarak bayangan. Hasil praktikum didapatan hasil berturut-turut dengan jarak cermin terhadap benda 5,5 , 6,0 ,6,5, 7,0, 7,5, 8,0, 8,5, 9,0, 9,5, 10 yaitu 39,5, 30,5, 25,0, 19,0, 15,0, 12,0, 11,0, 10,0, 9,0, 8,8. jarak bayangan yang terbentuk berbanding terbalik dengan jarak benda, semakin besar jarak benda dari cermin cekung semakin kecil jarak bayangan yang terbentuk pada layar. Berdasarkan data yang di dapat jarak fokus berdasarkan hasil perhitungan didapatkan berturut-turut yaitu 4,83, 5,01, 5,16, 5,11, 5,00, 4,95, 4,79, 4,73, 4,62, dan 4,68. Berdasarkan data yang didapat jarak fokus ada yang tidak sesuai dengan jarak fokus lensa yaitu 5,0 cm ketidak sesuaian tersebut dapat dikarenakan beberapa faktor pertama cermin yang digunakan kurang layak lagi (mungkin sudah terlalu lama) sehingga praktikan sangat sulit menemukan bayangan lilin yang terbentuk pada layar, kedua karena kecepatan angin yang tinggi di sekitar ruangan (karena saat melakukan praktikum tempat yang digunakan tepat didekat AC) sehingga membuat bayangan yang terbentuk menjadi kurang fokus dan jelas, ketiga karena kurang telitinya praktikan dalam membaca skala penggaris pada percobaan.pada praktikum ini didapatkan taraf ketelitian sebesar 97,8%, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil percobaan kami valid.

Kata kunci : Jarak fokus cermin, cermin cekung



 
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL...........................................................................................1
ABSTRAK...........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I     PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...............................................................................5
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................5
1.3. Tujuan............................................................................................5
1.4. Hipotesis........................................................................................5
BAB II    KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Cermin Cekung...........................................................6
2.2. Bagian – Bagian Cermin Cekung.................................................7
2.3. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung...................................7
2.4. Tiga Berkas Cahaya Atau Sinar Istimewa Cermin Cekung..........8
2.5. Pembentukan Bayangan (Dua Sinar Istimewa)...........................10
2.6. Pembentukan Bayangan (Tiga Sinar Istimewa)...........................12
BAB III  METODE PERCOBAAN
3.1. Jenis Percobaan............................................................................13
3.2. Alat dan Bahan............................................................................13
3.3. Waktu dan Tempat.......................................................................13
3.4. Rancangan Percobaan..................................................................14
3.5. Variabel Percobaan dan Definisi Operasional Variabel...............14
3.6. Prosedur Percobaan......................................................................14
3.7. Alur Percobaan..............................................................................15
BAB IV  DATA DAN ANALISIS
4.1. Data..............................................................................................16
4.2. Analisis.........................................................................................16
4.3. Pembahasan..................................................................................17
BAB V   PENUTUP
5.1. Kesimpulan...................................................................................20
5.2. Saran.............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21
TARAF KETELITIAN........................................................................................22
LAMPIRAN FOTO.............................................................................................23
LAMPIRAN HITUNG........................................................................................25


 

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.  Latar Belakang
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya permukaannya berupa cekungan, dan berupa bagian dalam dari sebuah bola. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada lampu senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat-alat kerja yang dimiliki oleh para dokter. Bayangan yang dihasilkan nyata atau maya. Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul (konvergen). Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik, yang dinamakan titik api atau titik fokus (F). Cermin cekung di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif. Pada cermin cermin terdapat sinar-sinar istimewa yang melalui titik focus kemudian akan dipantulkan menjadi bayangan. Titik fokus akan selalu sama walaupun jarak benda digeser geser. Oleh karena itu, kami melakukan percobaan ini untuk membuktikan hal tersebut dan untuk menentukan jarak fokus cermin cekung.

1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana menentukan jarak fokus cermin cekung?

1.3.  Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan jarak fokus cermin cekung.

1.4.  Hipotesis
Jika jarak benda terhadap cermin berubah maka jarak fokus benda tidak berubah.




BAB II
KAJIAN TEORI


2.1.  Pengertian Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya permukaannya berupa cekungan, dan berupa bagian dalam dari sebuah bola. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada lampu senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat-alat kerja yang dimiliki oleh para dokter. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya. Penggunaan cermin cekung salah satu contohnya lagi adalah bila hendak mengamati kulit wajah anda lebih jelas dan detail, dekatkan wajah anda pada permukaan cermin cekung yang memantulkan cahaya hingga bayangan wajah anda tampak lebih besar dan pori kulit wajah dapat dilihat dengan jelas. Bayangan wajah anda tampak lebih besar daripada wajah anda karena cermin cekung memperbesar bayangan wajah, di mana hal ini terjadi ketika jarak wajah anda dari cermin cekung lebih kecil daripada panjang fokus cermin cekung.
Ciri-ciri dari cermin cekung adalah melengkung ke dalam, bagian pinggirnya tebal,sedangkan bagian tengahnya tipis, dapat mengumpulkan berkas sinar, titik kumpulnya disebut titik focus yang bernilai positif, memiliki sinar istimewa.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul (konvergen). Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik, yang dinamakan titik api atau titik fokus (F). Sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung : Maya, sama tegak dan diperbesar. Titik fokus pada cermin cekung dapat dicari melalui persamaaan:     
Perbesaran pada cermin cekung sesuai dengan persamaan:
 

Dengan : f = fokus 
R = jari-jari kelengkungan 
S = jarak benda 
S’ = jarak bayangan 
M = perbesaran 
h = tinggi benda 

2.2.  Bagian – Bagian Cermin Cekung
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBopiv4pfXxdEf_RZ9j4L7U-aqKtMsH73riZSS-aiP7pWWuRt1q4P3YB734BeCiyzOZBHxIeirA_ptJmGPK5kjDezQpYyV9OTZTeAAlCoboDGl3FduvbmHkEDEMBZLs_V_qk9X_IEEVwA/s1600/cermin+cekung.bmp
Sumber: http://diam2belajar.blogspot.com/2013/06/penjelasan-cermin-cekung.html
Keterangan:
M   : Titik pusat kelengkungan cermin.
F    : Titik fokus.
O   : Titik pusat permukaan cermin.
OF : Jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan  cermin (f).
OM: Sumbu utama
R1, R2, dan R3  : Ruang di depan cermin.
R4  : Ruang di belakang cermin.

2.3.  Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung 
Garis PA yang melewati pusat bola dan tegak lurus terhadap permukaan adalah sumbu utama cermin. Jika cahaya dipantulkan dari sisi dalam bola, maka cermin tersebut disebut cermin cekung. Sebaliknya jika cahaya dipantulkan dari sisi luar bola, maka cermin tersebut disebut cermin cembung. Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus. Cermin cekung di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCmdLh1VgoMQIlLblBcI0u3JMjUCeLL5kR9WQ6hX1RQEj4dehB9ZRBDk_TyDtjKBUmgqzsVWh2BTNepg3irk0kh99lWzwvpLT-TBIeANQ1vV3ljfPrTa6X-_wsvTggehQZ7AHHTtI8cjw/s1600/pada+gambar+diatas.png
                                 Gambar 2 Pemantulan cahaya pada cermin cekung
Sumber: http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html
Pada gambar di atas di lukiskan cermin cekung. Titik M di sebut titik pusat kelengkungan cermin dan titik O di sebut vertex. Garis yang melalui titik O dan M di sebut sumbu utama cermin. Jika sinar datang tidak terlalu jauh dari sumbu utama sehingga titik A dekat dengan titik B, maka FA dan MF mendekati nilai FO. Karena MF = OF maka : 
dengan f adalah jarak fokus cermin.

2.4.  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6BD8DDWFSxoXjZp-lD6hqLFgSOWEuO4W_drxscDQFy0J-R16QM3xuyEuqf22HaVyyOEtq2r9nQ3mqinsTl_Z_bgasDmWyRTn5sfeYHOOlPcBGkgFeyWukC-5svVIyTKARxd8edOQFQik/s1600/sinar+istimewa1.JPGTiga Berkas Cahaya Atau Sinar Istimewa Cermin Cekung
a.      Sinar istimewa 1 :






Gambar 3 Sinar datang sejajar sumbu utama
Sumber:http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html
Sinar 1 atau berkas cahaya 1 yang datang menuju cermin cekung digambarkan sejajar dengan sumbu utama dan menyinggung ujung atas benda, lalu dipantulkan oleh cermin cekung di mana berkas cahaya pantulan tersebut harus melewati titik fokus (f). Sinar datang dan sinar pantul yang digambarkan harus memenuhi hukum pemantulan cahaya, di mana sudut datang sama dengan sudut pantul.
b.      Sinar istimewa 2 :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihe6OdfJMtcPXDek01xMW01mdx9QUA7X_zsVOGkx4KPXUtZU9mRpOH6Qdp72Qx_tjixmgCqGS9z87GNjjiFWeNqe6_CCl_mhkPVEex8-8q_G2MWJ3jx9nJMDWfN2KDk5E0WFXTKxXwxjU/s1600/sinaristimewa2.JPG
Gambar 4. Sinar datang melalui titik focus
Sumber:http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html
Sinar 2 atau berkas cahaya 2 yang datang menuju cermin cekung digambarkan harus melewati titik fokus dan menyinggung ujung atas benda, lalu dipantulkan oleh cermin cekung di mana berkas cahaya pantulan tersebut harus sejajar sumbu utama. Sinar datang dan sinar pantul yang digambarkan harus memenuhi hukum pemantulan cahaya, di mana sudut datang sama dengan sudut pantul.
c.        Sinar istimewa 3 :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizbOL6zcdeFz4JA7Djf3ZRZB0qqEx-G_3KzGeD4awo0Mt3_1zbNgBGQCapzzb09jGXME7okSj4ukmRQeRtuTX6Rb20XaGTWX9dbjLgxV2XBi9yqYy_FcGw-uDYl5iFBpTlAdsOrrnO7jU/s1600/sinaristimewa3.JPG
Gambar 5. Sinar datang menuju pusat kelengkungan
Sumber:http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html
Sinar 3 atau berkas cahaya 3 yang datang menuju cermin cekung digambarkan harus melewati titik pusat kelengkungan cermin (R)dan menyinggung ujung atas benda, lalu dipantulkan oleh cermin cekung di mana berkas cahaya pantulan tersebut berhimpit dengan berkas cahaya datang. Sinar datang dan sinar pantul yang digambarkan harus memenuhi hukum pemantulan cahaya, di mana sudut datang sama dengan sudut pantul. Jika berkas cahaya datang berhimpit dengan berkas cahaya pantul maka berkas cahaya  pasti tegak lurus (90o) dengan permukaan cermin cekung yang dilewati berkas cahaya sehingga sudut datang 90o sama dengan sudut pantul 90o.

2.5.  Pembentukan Bayangan (Dua Sinar Istimewa)
Pembentukan bayangan benda dapat digambarkan menggunakan hanya dua berkas cahaya, sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah. Jika menggunakan dua berkas cahaya atau dua sinar istimewa maka terdapat tiga kemungkinan gambar pembentukan bayangan.
Sinar istimewa 1 dan 2 :
Gambar 6. Pembentukan Bayangan melalui sinar istimewa 1 dan 2
Sumber: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.htm
Sinar istimewa 1 dan 3 :
Gambar 7. Pembentukan Bayangan melalui sinar istimewa 1 dan 3
Sumber: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.htm
Sinar istimewa 2 dan 3 :
Gambar 8. Pembentukan Bayangan melalui sinar istimewa 2 dan 3
Sumber: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.html

Gambar pembentukan bayangan benda menggunakan hanya dua berkas cahaya perlu disesuaikan juga dengan jarak benda dari cermin cekung. Jika jarak benda dari cermin cekung seperti pada gambar di atas maka terdapat tiga cara menggambar pembentukan bayangan menggunakan hanya dua berkas cahaya. Apabila jarak benda dari cermin cekung berbeda dengan gambar di atas, misalnya benda berada di antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan, maka belum tentu terdapat tiga cara menggambar pembentukan bayangan, mungkin hanya ada dua cara menggambar.
Jika anda menggambar pembentukan bayangan oleh cermin cekung, anda dapat memilih salah satu cara dan tidak perlu menggunakan dua atau tiga cara.
2.6.  Pembentukan Bayangan (Tiga Sinar Istimewa)
Pembentukan bayangan benda dapat digambarkan menggunakan tiga berkas cahaya atau tiga sinar istimewa, sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah.
Gambar 9. Pembentukan Bayangan  menggunakan 3 berkas cahaya
Sumber: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.html
Apabila jarak benda dari cermin cekung tidak seperti pada gambar di atas, misalnya benda berada di antara cermin cekung dan titik fokus, atau benda berada di antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan cermin cekung, maka belum tentu pembentukan bayangan benda dapat digambarkan menggunakan tiga kemungkinan atau tiga cara seperti gambar di atas. Bisa saja hanya terdapat dua kemungkinan atau dua cara menggambar pembentukan bayangan.





BAB III
METODE PERCOBAAN


3.1. Jenis Percobaan
Jenis praktikum yang kami lakukan berupa eksperimen. Hal ini dikarenakan pada kegiatan praktikum melakukan proses eksperimen terhadap titik fokus cermin cekung.

3.2. Alat dan Bahan
a.       Cermin cekung dengan penumpu                 1 Buah
b.      Lilin                                                              1 Buah
c.       Kertas                                                           1 Buah
d.      Tempat lilin                                                   1 Buah
e.       Korek api                                                      1 Buah

3.3.  Waktu dan Tempat
a.      Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Desember 2015 pukul 09.40 WIB – selesai.
b.      Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Prodi Pendidikan IPA Universitas Negeri Surabaya. 

3.4.  Rancangan Percobaan 







Gambar Rancangan Percobaan Cermin Cekung

3.5.  Variabel dan Devinisi Operasional Variabel
a.       Variabel kontrol        : Jenis cermin
Definisi operasional  : Jenis cermin yang digunakan yaitu cermin cekung
b.      Variabel manipulasi  : Jarak cermin dengan benda (s0)
Definisi operasional  : Pada percobaan ini menggunakan jarak cermin
  dengan benda (s0) sebesar 5,5cm, 6cm, 6,5cm,
  7cm, 7,5cm, 8cm, 8,5cm, 9cm, 9,5cm, 10cm
c.       Variabel respon         : Jarak bayangan dan jarak fokus
Definisi operasional  : Respon yang didapatkan dari percobaan ini adalah
  jarak bayangan dan jarak fokus. Jarak bayangan
  diukur dari jarak bayangan dengan cermin cekung
  dan jarak fokus diukur setengah dari jari-jari
  kelengkungan cermin atau dengan mengginakan
  persamaan 1 / f  =  1/s + 1/s'

3.6.  Prosedur Percobaan
Prosedur kerja praktikum kami adalah sebagai berikut:
a.       Merancang percobaan seperti rancangan percobaan
b.      Meletakkan lilin sesuai dengan manipulasi jarak yang diinginkan
c.       Mengukur jarak lilin yang diletakkan
d.      Melihat bayangan yang terbentuk dalam layar
e.       Mengukur jarak bayangan yang terbentuk dengan cermin cekung
f.       Mengulangi percobaan dengan jarak lilin yang berbeda sebanyak 10 kali

3.7.  Alur Kerja


 























BAB IV
DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN


4.1.  Data
Dari percobaan cermin cekung yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.1. Data hasil percobaan cermin cekung.
Percobaan ke-
(s ± 0,1) cm
(s ± 0,1) cm
f (cm)
1
5,5
39,5
4,83
2
6,0
30,5
5,01
3
6,5
25,0
5,16
4
7,0
19,0
5,11
5
7,5
15,0
5,00
6
8,0
12,0
4,95
7
8,5
11,0
4,79
8
9,0
10,0
4,73
9
9,5
9,0
4,62
10
10,0
8,8
4,68
Keterangan
f cermin cekung            = 5,0 cm
f rata-rata                   = 4,89 cm

4.2.  Analisis
Berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan cermin cekung dengan menggunakan fokus cermin cekung yaitu 5 cm dengan memanipulasi jarak benda dalam percobaan sebanyak 10 kali pengulangan.Dari hasil percobaan diperoleh besar nilai s (jarak benda) dan s’ (jarak bayangan), dimana hasil percobaan menunjukkan semakin besar s (jarak benda) maka s’ (jarak bayangan) semakin kecil. Hasil tersebut akan digunakan untuk memperoleh focus cermin melalui perhitungan dengan menggunakan persamaan . Dari hasil perhitungan diperoeh nilai fokus yang berbeda-beda, dimana rata-ratanya sebesar 4,89 cm. Sehingga dari hasil perhitungan yang kami peroleh dengan hipotesis yang kami sampaikan kurang sesuai karena pada hasil percobaan yang kami lakukan diperoleh hasil, dimana semakin besar jarak benda maka jarak bayangannya semakin kecil dan besar fokus hampir sama pada setiap praktikum dengan manipulasi jarak.

4.3.  Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan cermin cekung dengan fokus cermin cekung 5 cm didapatkan jarak bayangan serta jarak fokus yang berbeda-beda. Dari kelima percobaan yang dimanipulasi jarak bendanya diperoleh hasil bahwa jarak bayangan yang terbentuk berbanding terbalik dengan jarak benda, semakin besar jarak benda dari cermin cekung semakin kecil jarak bayangan yang terbentuk pada layar. Hal tersebut sudah sesuai dengan teori dimana untuk memperoleh nilai fokus yang konstan (hampir sama) maka jarak benda dan jarak bayangan hasilnya akan berbanding terbalik. Namun hasil yang kami peroleh ini kurang sesuai dengan hipotesis awal yang kami sampaikan bahwa semakin besar jarak benda jarak fokus juga akan semakin besar, karena seharusnya jarak fokus akan tetap sama walaupun jarak benda diubah-ubah karena jenis cermin yang digunakan sama maka fokusnya tidak akan berubah.
Untuk sifat bayangan yang terbentuk dari percobaan cermin cekung dengan fokus cermin cekung 5 cm yaitu nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan lilin yang terbentuk tidak terlihat jelas di layar dan tidak fokus, bentuknya terbalik dan diperbesar, hasil ini sudah sesuai dengan teori bahwa bayangan nyata tidak dapat ditangkap layar, namun dapat langsung dilihat oleh mata seperti bayangan pada cermin datar. Hasil percobaan ini di dukung oleh teori yang mengatakan bahwa bayangan benda yang diletakkan diantara f dan M memiliki sifat nyata, terbalik dan diperbesar.Hal ini menunjukkan bahwa percobaan yang telah dilakukan sudah sesuai dengan teori.
Berdasarkan perhitungan  dengan rumus diperoleh jarak fokus yang berbeda-beda dan terdapat beberapa hasil yang jauh dari fokus cermin cekung yaitu 5 cm. Seharusnya hasil yang diperoleh antara fokus perhitungan dengan fokus cermin cekung harusnya hampir sama (tidak jauh berbeda). Hasil yang hampir sama hanya pada percobaan ke-2, ke-5 dan ke-6. Untuk percobaan lainnya hasilnya cukup jauh berbeda dengan fokus cermin cekung.
Gambar 4.1 Grafik hubungan jarak benda dengan jarak bayangan.

Gambar 4.2 Grafik hubungan jarak benda dengan jarak fokus cermin cekung.


Dari data dan grafik 4.1 diatas menunjukkan bahwa semakin besar jarak benda maka jarak bayangan semakin besar pula. Hal ini sesuai dengan teori bahwa semakin besar jarak benda maka jarak bayangannya semakin besar. Sedangkan untuk grafik 4.2 hasil yang diperoleh seperti yang dijelaskan diatas, bahwa hasil ini kurang sesuai dengan teori. Karena secara teori fokus cermin cekung tidak berpengaruh terhadap jarak benda.
Dari percobaan tersebut diperoleh taraf ketidakpastian dan taraf ketelitian dari percobaan dimana taraf ketelitian yang diperoleh yaitu sebesar 97,8%. Hasil taraf ketelitian yang diperoleh menunjukkan hasil percobaan yang kami lakukan sudah hampir sesuai secara teori karena taraf ketelitian yang kami peroleh mendekati 100%.
Hal yang menyebabkan adanya perbedaan antara hasil percobaan dengan teori dapat disebabkan oleh beberapa faktor misalnya pertama karena cermin yang digunakan kurang layak lagi (mungkin sudah terlalu lama) sehingga praktikan sangat sulit menemukan bayangan lilin yang terbentuk pada layar, kedua karena kecepatan angin yang tinggi di sekitar ruangan (karena saat melakukan praktikum tempat yang digunakan tepat didekat AC) sehingga membuat bayangan yang terbentuk menjadi kurang fokus dan jelas, ketiga karena kurang telitinya praktikan dalam membaca skala penggaris pada percobaan. Karena dibuktikan bahwa pada percobaan ke-2, ke-5 dan ke-6 bisa dikatakan hampir sesuai secara teori.




BAB V
PENUTUP


5.1.  Kesimpulan
     Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan maka dapat kami ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Jarak fokus lensa walaupun jarak benda terhadap lensa berubah namun jarak fokusnya tidak berubah. Pada percobaan yang telah dilakukan jarak fokus cermin berubah hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu cermin yang tidak layak, faktor pendingin ruangan sehingga sulit untuk mengamati bayangan lilin yang ada di layar dan kekurang telitian pengamat dalam mengamati skala.
2. Hubungan antara jarak benda dengan jarak bayangan yaitu berbanding terbalik dimana semakin besar jarak bayangan maka semakin kecil jarak bayangan yang terbentuk pada layar.
3. Sifat bayangan yang terbentuk dari percobaan cermin cekung yaitu nyata, terbalik dan diperbesar.

5.2.  Saran
     Pada percobaan jarak fokus cermin cekung ini diharapkan dilakukan dengan kondisi ruangan yang gelap sehingga bayangan dapat terlihat pada cermin, selain itu diharapkan pendingin ruangan di matikan sehinga api dari lilin tersebut dapat fokus dan bayangan yang terbentuk terlihat jelas dan tidak blur.




DAFTAR PUSTAKA


Anonim.2012Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung (Online). (Diakses melalui:http://ilmupengetahuanalamsma.blogspot.co.id/2012/04/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cekung.html, pada 12 Desember 2015).
Anonim.2013Penjelasan Cermin Cekung (Online). (Diakses melalui: http://diam2belajar.blogspot.com/2013/06/penjelasan-cermin-cekung.html, pada 12 Desember 2015).
Anonim.2013Sinar Istimewa Cermin Cekung (Online). (Diakses melalui: https://gurumuda.net/sinar-istimewa-cermin-cekung.htm, pada 12 Desember 2015).
Anonim.2013. Cermin Datar, Cermin Cekung, Dan Cermin Cembung(Online). (Diakses melalui: http://rumushitung.com/2013/03/10/cermin-datar-cermin-cekung-cermin-cembung/, pada 12 Desember 2015).
Feed.2014. Pengertian Cermin dan Jenis Cermin. (Online). (Diakses melalui: http://www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-cermin-dan-jenis-cermin.html, pada 12 Desember 2015)
Kurniawati, Suci. 2013. Pembentukan Bayangan Pada Cermin. (Online). (Diakses melalui: http://kurniawatisuci.blogspot.com/2013/05/pembentukan-bayangan-pada-cermin.html, pada 12 Desember 2015).
Risal, Muhammad. 2013. Cermin Cekung dan Sifat Bayangan. (Online). (Diakses melalui: http://www.rumus-fisika.com/2013/03/cermin-cekung-dan-sifat-bayangan.html, pada 12 Desember 2015).
Supena. 2013. Menentukan Jarak Fokus dan Jarak Benda.  (Online). (Diakses melalui: http://ipaedukasi-supena.blogspot.com/2013/08/menentukan-jarak-fokus-jarak-benda-dan_8.html, pada 12 Desember 2015).




TARAF KETELITIAN


No.
s (cm)
s’ (cm)
f (cm)
f (cm)
Ketidakpastian
 x 100%
Taraf Ketelitian
1.
5,5
39,5
5
4,83
96,5%
2.
6
30,5
5
5,01
99,8%
3.
6,5
25
5
5,16
96,9%
4.
7
19
5
5,11
97,8%
5.
7,5
15
5
5,00
100%
6.
8
12
5
4,8
95,8%
7.
8,5
11
5
4,79
95,6%
8.
9
10
5
4,73
94,3%
9.
9,5
9
5
4,62
91,8%
10.
10
8,8
5
4,68
97,3%
f rata-rata
4,87





LAMPIRAN FOTO



https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xaf1/v/t34.0-12/12358092_910971665637694_140288894_n.jpg?oh=f938d3762cf22e51138554e36fc6eec8&oe=566E5CC5
Jarak lensa ke benda 5,5 cm

https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xft1/v/t34.0-12/12351060_910963588971835_1568685004_n.jpg?oh=f189a065877aac4775027f6938cdaa28&oe=566EA754
Jarak lensa ke benda 6 cm

https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xtf1/v/t34.0-12/12351064_910963692305158_339577935_n.jpg?oh=061f8fdddda29e8564d297e9ff14104d&oe=5670C893
Jarak lensa ke benda 6,5 cm

https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xaf1/v/t34.0-12/12283022_910964015638459_638681122_n.jpg?oh=eaa509ddec8adaac4acca08409624ce7&oe=5670D526
Jarak lensa ke benda 7 cm

https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xft1/v/t34.0-12/12351062_910964605638400_1665430426_n.jpg?oh=9f3f548096e40f93ef5a0639f1041e21&oe=5670C332
Jarak lensa ke benda 7,5 cm

https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xtf1/v/t34.0-12/12358160_910971498971044_1143035596_n.jpg?oh=5a4be41177ede5bb98952c8d649fa989&oe=5670D87A
Jarak lensa ke benda 8 cm




https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xfa1/v/t34.0-12/12355270_910971638971030_1308599249_n.jpg?oh=3caca9d8e0932de3512f8e18a38b8c10&oe=5670D558
Jarak lensa ke benda 8,5 cm

https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xpf1/v/t34.0-12/12348258_910971645637696_1794592531_n.jpg?oh=50dd1867a4fe41160dc556b1b233b848&oe=56710358
Jarak lensa ke benda 9 cm

https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xpf1/v/t34.0-12/12358428_910971652304362_831996117_n.jpg?oh=0e5b3376ba0fef52b340e5304ee9f4b1&oe=5670D762
Jarak lensa ke benda 9,5 cm

https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xfa1/v/t34.0-12/12348304_910971658971028_433077126_n.jpg?oh=c822e844ebf884aef08d93cf839188df&oe=5670F950
Jarak lensa ke benda 10 cm



 
LAMPIRAN HITUNG


1) Percobaan 1 dengan jarak lensa ke benda 5,5 cm dan jarak bayangan 39,5 cm
 =  +  
 =
 
 
 
 

2) Percobaan 2 dengan jarak lensa ke benda 6 cm dan jarak bayangan 30,5 cm
 =  +  
 =
 
 
 
 

3) Percobaan 3 dengan jarak lensa ke benda 6,5 cm dan jarak bayangan 25 cm
 =  +  
 =
 
 
 
         

4) Percobaan 4 dengan jarak lensa ke benda 7 cm dan jarak bayangan 19 cm
 =  +  
 =
 
 
 

5) Percobaan 5 dengan jarak lensa ke benda 7,5 cm dan jarak bayangan 15 cm
 =  +  
 =
 
 
 

6) Percobaan 6 dengan jarak lensa ke benda 8 cm dan jarak bayangan 12 cm
 =  +  
 =
 
 
 

7) Percobaan 7 dengan jarak lensa ke benda 8,5 cm dan jarak bayangan 11 cm
 =  +  
 =
 
 
 

8) Percobaan 8 dengan jarak lensa ke benda 9 cm dan jarak bayangan 10 cm
 =  +  
 =
 
 
 

9) Percobaan 9 dengan jarak lensa ke benda 9,5 cm dan jarak bayangan 9 cm
 =  +  
 =
 
 
 

10) Percobaan 10 dengan jarak lensa ke benda 10 cm dan jarak bayangan 8,8 cm
 =  +  
 =
 
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar